Kategori

Lain - Lain

Kumpulan Puisi

Dibawah pelangi
Aku melihat anak kecil dibawah pelangi
Menari…..memainkan rintik hujan yang hampir reda
Tertawa…..diantara genangan air yang berwarna coklat akibat hentakan kakinya
Tak pernah peduli akan ingusnya yang mulai mengalir diantara garis-garis bibir atasnya
Aku tertawa kecil akan hal itu
Aku melihat dunia yang tak pernah hiraukan dunia lain
Dunia yang tak hiraukan rasa gelisah….keraguan….kedewasaan…..
Yang tak peduli hari ini makan apa….yang tak memikirkan esok mau kemana…..
Dunia kecil dibawah pelangi….
Dengan tawa-tawa mungil yang tak mengerti arti dosa
Bermain…bermain…bermain…..
Mungkin hanya kata itu yang paling banyak mengisi otak kanan dan kirinya
Mungkin ia akan menangis jika lapar mulai merajai usus besarnya
Tapi ia tak pernah memikirkan………
Dunia indah di bawah pelangi
Seindah pelangi yang datang sekali-kali
Masa itu tak’kan terulang lagi….
Tapi kadang muncul kembali…………
( Terkadang yang disebut orang dewasa kembali menemukan dunia itu di antara umurnya yang terus bertambah )


 
HANGATNYA SURGA
Kau datang ketika dalam diamku ada airmata yang perlahan jatuh
Tanpa komando kau datang dan menyekanya
Kau datang bersama senyum indahmu dalam kebahagiaan yang kurasa
Dan ketika kita tertawa bersama…berjalan disamping..genggaman tangan ini mengantarkan kehangatan di aliran darahku
Kuyakinkan diri ini ada jiwamu di anganku….
Seluruh hatimu di ragaku…..segenap kasihmu untuk hatiku….dirimu di diriku….
Dan kehangatan surga berada diantara tawa, tangis, suka dan nestapa bersama kita……
 Sepertinya aku ingin melukis bayangmu
Tak terasa 15 menit berlalu aku berusaha mengingat wajah itu.
Setiap inci garis wajahnya…..
Guratan bekas jerawat yang belum hilang…
Tahi lalat yang pernah buat aku merasa dia milik ku…..
Tak dapat aku mengingat itu dengan sempurna…dengan seutuhnya…..
Hanya garis putus – putus dari lembaran masa lalu yang terus aku berupaya menyambungnya kembali
Tapi entah kenapa aku belum bisa…..
Ada apa ini ???????
Mengapa bayangnya saja aku terlupa???????
Apakah aku mulai melupakan ????
Mulai membenci ???
Bagaimana aku mengingat masa – masa indah yang pernah terkunci di relung hati ???
Ataukah aku semakin cinta ???
Angan dan jiwa seperti berpegang pada kuas di atas kanvas putih.
Mencoba kembali mengayunkan tanganku seperti ombak.
Membayangkan jiwanya yang telah mati.
Dan memindahkan diantara puing – puing otakku seperti hidup kembali
Sepertinya aku telah dapat melukis bayang kenangan itu kembali



Salahkah ???
Aku tertawa diantara orang-orang yang bersedih
Aku begitu marah diantara berjuta kesenangan disekitarku
Tangisku tak terbendung bersama haru biri sekelilingku
Duduk aku bersama orang-orang yang siap berdiri.
Dan….Ketika mereka berlari, aku hanya melompat ditempat….
Dan itupun tak lebih tinggi dari tempat duduk ku.
Salahkah aku ??????



KOSONG
Jiwa ku kosong setelah berhari-hari ku bernapas tanpa hembusan napasmu
Seandainya aku dapat bernegosiasi dengan ruang dan waktu
Dan batas dimensi dapat menembus ruang imajinasi
Atau setidaknya memutar waktu yang berlalu
Aku diantara kolong-kolong langit yang menorehkan pelangi diujung pandangan
Terdiam disaat  dingin nya embun menusuk tulang
Kanvas hati yang telah terlukis dengan luka
Menjadikan jiwaku kosong kembali
Pandangan yang hampa menatap tubuh-tubuh yang berlalu lalang dihadapanku
Pagi itu seseorang  duduk sendiri
Tatapan tajamnya menembus hingga ke balik jendela kamarnya yang pengap itu
Kini langit itu mendung dan rintik hujan tlah turun
Dihisapnya dalam-dalam sebatang rokok kretek
Dan asapnya kembali menemaniku dalam kesendirian dan kekosongan…………


Start from the beginning again

Ketika sang surya menenggelamkan ku

Ketika purnama menghanyutkanku

Ketika kenangan membawaku lari dari kehidupan.

 

Langkah mencari arti cinta sejati

Terpenjara dalam kegelapan sang gerhana

Langkah tersendat terhalang oleh kenangan

 

Doa dan harapan mengalir diantara jeram – jeram terjal

Doa dan kasih sayang terbawa diantara riak – riak gelombang

  Ini aku kembali melangkah sendiri…..




Pada wajah-wajah yang merindu
 Airmatamu perlahan mengiris hatiku
Kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
Terlihat jelas ketakutanku akan kehilangan nafasmu
Dan itu tak dapat kusembunyikan dalam airmataku
Kutahan getir tangis ini diwajahku
Hingga getarnya menyatu diujung jari-jariku
Tak kuasa menahan akan kerinduan
Pada malam-malam yang kan ku lalui
Akan kutinggalkan hatiku yang menangis pilu
Tuk menemanimu hingga kedalam nurani
Akan ikut menyatu kasih dalam deritaku
Meski kekuatan malam akan meranggas dirimu
Bagaimana kau tahu
Segala perasaan yang membebaniku
Saat jarak memisahkan aku dengan dirimu
Bagaimana kau tahu
Bahwa aku begitu mengingatmu
Sedang kita tak pernah lagi bertemu
Bagaimana kau tahu
Hatiku tak mampu berpaling
Saat dirimu tak lagi ada disisiku


(all creted by titin ramadhani _ qnu )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar